Klasifikasi

Diabetes Melitus

Klasifikasi Diabetes Melitus

Hai, Gen Z! Sudah tahu tentang Diabetes Melitus (DM) kan? Penyakit ini sering dikaitkan dengan orang tua, padahal anak muda juga bisa terkena, lho! Nah , biar makin paham dan bisa mencegahnya sejak dini, yuk kenali klasifikasi diabetes secara sederhana!

Diabetes Mellitus

Tipe 1 “Kekurangan Insulin Absolute”

Klasifikasi Diabetes Melitus

DM tipe 1 terjadi karena tubuh tidak bisa menghasilkan insulin. Insulin merupakan hormon yang mengontrol kadar gula darah. Nah biasanya DM tipe 1 disebabkan karena faktor genetik yang menyebabkan kerusakan sel beta pankreas, sehingga Insulin tidak dapat diproduksi oleh tubuh. Olah karena itu DM Tipe 1 harus menggunakan suntikan Insulin seumur hidup. (Biasa terjadi pada anak kecil, dan bawaan dari lahir).

Diabetes Mellitus

Tipe 2 “Si Gaya Hidup Buruk”

Klasifikasi Diabetes Melitus

DM tipe 2 lebih umum dan sering terjadi karena pola hidup yang tidak sehat. Pada tipe ini tubuh masih bisa memproduksi insulin, namun insulin yang diproduksi tidak bisa bekerja dengan baik yang disebut dengan resistensi insulin. Kabar baiknya DM tipe 2 ini bisa dicegah loh, tentunya dengan menerapkan gaya hidup sehat sejak dini.

Diabetes Mellitus

Diabetes gestasional

Klasifikasi Diabetes Melitus

Diabetes gestasional adalah jenis diabetes yang khusus muncul saat kehamilan, umumnya pada trimester kedua atau ketiga. Penyebab utamanya adalah hormon kehamilan yang dapat mengganggu kerja insulin, sehingga kadar gula darah meningkat. Pada umumnya, kadar gula darah biasanya akan kembali normal setelah melahirkan. Namun, perlu diwaspadai jika tidak dikelola dengan baik, kondisi ini bisa meningkatkan risiko berkembang menjadi diabetes tipe 2 di kemudian hari. Oleh karena itu, sangat penting bagi ibu hamil untuk rutin memeriksa kadar gula darah dan menjaga pola makan yang sehat.

Diabetes Mellitus

Diabetes Tipe 5

Klasifikasi Diabetes Melitus

Diabetes Tipe 5, dikenal juga sebagai diabetes terkait malnutrisi, adalah bentuk diabetes yang disebabkan oleh kekurangan gizi kronis, terutama selama masa kanak-kanak dan remaja. Kondisi ini menyebabkan kerusakan fungsi pankreas, yang berujung pada penurunan produksi insulin dan peningkatan kadar gula darah. Jika pankreas rusak, tubuh jadi kesulitan mengontrol kadar gula darah, dan akhirnya kadar gula darah menjadi naik. Kekurangan nutrisi seperti protein, seng, dan vitamin A, serta kondisi seperti stunting, dapat meningkatkan risiko diabetes.